Kritikan, Penghinaan dan "Sakit Hati"
![]() |
catatannadhila.wordpress.com |
Yup, Kritikan adalah sebuah tindakan yang bedasarkan pengetahuan, sedangkan penghinaan adalah sebuah tindakan yang berdasarkan kebencian. Kritik itu hanya keluar dari orang-orang berpengetahuan dan memiliki landasan yang jelas, sementara penghinaan hanya keluar dari mulut orang-orang bodoh.
Mengkritisi orang lain itu butuh ekstra filter loh agar tidak jadi bagian dari orang bodoh. Sebagai contoh, jika hendak mengkritiki sebuah karya tulis, tanyakan pada dirimu terlebih dahulu, "Apakah saya punya keilmuan yang cukup untuk mengkritik karya tersebut"?, "Bisakah saya mempertanggungjawabkan kritikan tersebut"?.
![]() |
koleksikartunhd.blogspot.com |
Apakah kritikan kita terhadap orang lain bisa berbuah sakit hati? Karena kritik tujuannya bukan kebencian, maka si penerima kritikan harusnya tidak perlu sakit hati. Malah sebaliknya, ia akan berbahagia karena mendapatkan masukan. Apalagi jika kritikan itu disampaikan dengan cara yang sopan.
Bagaimana dengan penghinaan? Karena tujuannya adalah menjatuhkan martabat dan didasari kebencian, bisa jadi yang dihina akan marah dan sakit hati. Tapi jika ia orang yang bijak, dia tentu tahu bahwa penghinaan itu hanya keluar dari mulut orang bodoh dan tak perlu menggubrisnya.
Jika penghinaannya sudah dirasa membawa mudharat besar, solusinya adalah "lawan," bukan dengan penghinaan yah, tapi melalui jalur yang sudah disediakan negara ini. Seperti kata Pram, "Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dan dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar