REVIEW BUKU : DUNIA ANNA

[Mama'nya Farzan] 

 REVIEW BUKU : DUNIA ANNA

Untuk review buku kali ini, saya mengubah format tampilan dan menambahkan informasi-informasi terkait buku yang saya review. Semoga format baru ini bisa membuat pembaca lebih nyaman 😉.



INFORMASI BUKU

Judul Buku : Dunia Anna (Indonesia); Anna En Fabel Om Klodens Klima Og Miljo (Nordik).
Penulis : Jostein Gaarder
Penerjemah : Filsafat, Alam, Fiksi.
Genre : Filsafat, Alam, Fiksi.
Tebal : 245 Halaman.
Bahasa    : Indonesia.
Penerbit / Cetakan    : Mizan / Cetakan XIX, Juni 2020
ISBN    : 978-979-433-842-1
Rating    :   

BLURB

"Nova sayang, aku tak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini..."

Bumi 2082, Nova sangat terkejut saat tiba-tiba di terminal online-nya muncul surat dari nenek buyutnya, Anna. Surat yang ditulis 70 tahun lalu, tepat pada tanggal 12.12.12. Tepat pada saat nenek buyutnya berusia 16 tahun seperti Nova saat ini.

Sungguh misterius, bagaimana mungkin 70 tahun lalu nenek buyutnya sudah tahu bahwa kelak cicitnya bernama Nova? Dan darimana nenek buyutnya tahu tentang keresahan-keresahan Nova? Tentang bumi yang sudah tak seindah dulu lagi, tentang spesies yang punah, tanah-tanah yang tenggelam, kutub yang meleleh. Dan benarkah cincin rubi merah dari legenda Aladin, menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan bumi? Cincin yang selama ini melingkar di jari Anna, nenek buyutnya?

Jostein Gaarder, penulis Dunia Sophie, kembali dengan Dunia Anna, sekali lagi mengajak kita berkaca. Dengan kisah yang ringan namun penuh makna, Jostein Gaarder kembali mengajak pembaca merenungkan eksistensi manusia dan semesta.

 

LATAR BELAKANG SAYA MEMBACA BUKU INI

Setelah membaca buku dan membuat review The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, saya jadi tertarik dengan buku-buku Jostein Gaarder lainnya. Awalnya buku kedua yang ingin saya baca adalah Dunia Sophie, tapi saat hendak membelinya di online shop, saya malah beralih pada buku Dunia Anna karena lagi diskon 💦😂.
Selain diskon, tentu saja blurb yang terletak di cover belakang buku membuat saya penasara. Penasaran bagaimana Penulis menyajikan informasi seputar lingkungan dan kondisi bumi. Ekspektasi saya lumayan tinggi pada buku ini mengingat buku Jostein Gaarde yang sebelumnya saya baca membuat perubahan besar pada diri saya pribadi.

KESAN SETELAH MEMBACA BUKU INI

***
Anna, sebagai tokoh sentral dalam novel ini dikisahkan sebagai anak yang memiliki imajinasi yang tinggi. Saking tingginya, orang-orang disekitarnya menganggap bahwa Anna sedang tidak sehat dan terlihat aneh. Anna sering bermimpi dan mimpinya terasa begitu nyata. Saat bangun pun, ia masih mengingat dengan jelas semua mimpinya itu.
Ibu dan Jonas (pacar Anna) pun mengantar Anna ke Dokter Benjamin, seorang psikiater. Obrolan keduanya berlangsung seru.
"Ada sesuatu yang kamu khawatirkan, Anna?"

Dia langsung menjawab:

"Pemanasan global."

"Apa yang kamu bilang barusan?"

"Saya bilang kalau saya khawatir akan perubahan iklim yang diakibatkan oleh ulah manusia. Saya takut kalau kita yang hidup saat ini mempertaruhkan iklim dan lingkungan bumi ini tanpa memedulikan generasi selanjutnya."

Pada bab selanjutnya, Anna bermimpi menjadi Nova, cicitnya di tahun 2082 dan melihat dirinya sendiri dalam versi wanita tua. Pada tahun itu, keindahan bumi hanya dapat dilihat dalam rekaman video dan tulisan. Dia pun memasang tanggal 12 Desember 2012 sebagai batas filter, lalu menonton kondisi bumi kala itu. Dia juga membaca beberapa artikel yang terbit pada tahun tersebut. Karena rasa penasaran apakah pada waktu itu nenek buyutnya turut andil menuliskan sesuatu, dia mengetik nama nenek buyutnya, Anna Nyrud, di mesin pencari. Terkejutlah ia, sebab ia menemukan surat yang ditulis oleh nenek buyutnya dan surat tersebut ditujukan untuk dirinya. Suart itu dibuat pada tanggal 11 Desember 2012, sehari sebelum ulang tahun Anna yang ke-16. Bagaimana Anna bisa tahu jika cicitnya nanti bernama Nova?

Setelah semua itu, Nova menyadari bahwa pada generasi nenek buyutnya lah bumi ini mulai rusak. 

"Aku cuma mau bilang kalau aku mau dunia tempat hidupku ini seindah dunia yang Nenek nikmati waktu seumurku." 

"Aku mohon Nenek, kembalikan semua tanaman dan hewan itu padaku."

Neneknya mengelus batu rubi yang terpasang di jarinya sambil menatap cicitnya dan berkata:

"Mungkin dunia ini bisa mendapat kesempatan baru..."

Apakah cincin ruby itu memiliki kekuatan ajaib? Benarkah semuanya dapat dikembalikan? 

***
Jostein Gaarder menyajikan isu yang berbeda di setiap karyanya. Kali ini, buku Dunia Anna menyajikan isu seputar pemanasan global. Dengan menggunakan anak remaja sebagai tokoh utama, dia mengeksploitasi imajinasi Anna sebagai alur cerita. Anna digambarkan sebagai anak remaja yang cerdas dan memili kepedulian terhadap lingkungan. Didampingin Jonas, sang pacar, ia mencoba mencari solusi untuk mencegah terjadinya pemanasan global.

Novel ini memiliki 38 bab. Terkesan banyak tapi sebenarnya isi dari tiap bab nya pendek-pendek. Kisah Anna dan Nova silih berganti di setiap bab dan sempat membuat saya bingung dengan pergeseran waktu yang begitu cepat. Padahal plot cerita ini sebenarnya hanya berlangsung singkat di dunia Anna, yaitu beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-16. Tapi disitulah uniknya Gaarder. Dia mampu mempertahankan rasa penasaran pembaca dengan menyajikan dua sudut pandang yang berbeda secara bergantian.

Meski demikian, ada yang mengganjal bagi saya, yaitu nasib si cincin ruby yang tak saya temukan hubungannya dengan solusi dari pemanasan global. Atau mungkin ekspektasi saya terhadap cincin rubi ini saja yang terlalu tinggi, hahahahah... 

Menurut saya buku ini dapat dibaca siapa saja. Walaupun kesannya seperti novel remaja, tapi orang dewasa pun baiknya membaca buku ini untuk menambah kepedulian terhadap lingkungan.


PELAJARAN YANG BISA DIPETIK DARI BUKU INI

Buku ini mengetuk kesadaran saya terhadap hal yang selama ini saya abaikan, yaitu kepedulian akan nasib bumi yang kian lama kiat sekarat. Sebenarnya pemanasan global sudah menjadi isu lama yang digengungkan oleh Pemerintan dan Dunia. Saya masih ingat, saat SMP saya mengikuti kegiatan "Mencegah Pemanasan Global" (inti kegiatannya itu, tapi judul kegiatan aslinya sudah lupa 😂). Adik saya juga pernah diundang ke Acara seperti itu yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Ini saya ingat betul, karena setelah pulang dari kegiatan saya berebut souvenir dengan adik saya 😄). Tapi tentu itu saja tidak cukup. Walau pemerintah berkoar-koar tentang pemanasan global tapi tak dibarengai dengan aturan yang jelas mengenai larangan pemakaian bahan-bahan perusak ozon, hasilnya akan nihil. Faktor kesadaran masyarakat juga amat penting. Mulai dari penebangan hutan secara liar oleh individu maupun korporat, limbah plastik yang tak terkendali, hingga kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses kehancuran bumi.


QUOTE PILIHAN
Kita telah menjauhkan diri kita dari alam tempat kita hidup dan mengabaikan seluruh eksistensi. Sudah begitu jauh hingga kebanyakan orang lebih bisa menyebutkan nama-nama pemain sepakbola dan bintang film ketimbang menyebutkan jenis-jenis burung [Hal. 147]

"Namun, apakah tidak sama gilanya hidup dengan cara seakan-akan kita memiliki beberapa bumi untuk dihamburkan dan bukan yang satu-satunya ini yang harus kita bagi bersama?" [Hal. 159]

"Pesimisme itu cuma kata lain dari kemalasan. Aku bisa saja khawatir, tapi itu hal yang berbeda, orang pesimistis itu pada dasarnya sudah menyerah." [229]

 

 

 



                                         



SAYA MEMAAFKANMU

SAYA MEMAAFKANMU

www.hashtagtheplanet.com



A : "Saya memaafkanmu!"

B : "Sunggu? Oh, kamu orang yang baik. Terima kasih banyak. Dan sekali lagi maafkan aku."

Keesokan harinya,

B : "Kita kerja kelompok bareng yuk, pasti bakalan asik."

A : "Saya tidak bisa. Saya masih takut kamu akan melakukan kesalahan itu lagi.

B : "Itu tandanya kamu belum memaafkan aku."

A : "Nggak kok, saya sudah memaafkan kamu, hanya saja......."


Saya pernah seperti si A (tentu saja dengan perkara yang berbeda), karena si B telah meminta maaf dengan tulus, saya pun akhirnya memilih untuk memaafkan. Masalahpun selesai.

Saya sudah memaafkannya. Tapi.......... kok masih ada rasa sakit yang mengganjal di hati? Mengapa perbuatan buruknya masih bertahta dalam ingatan?

Waktu terus berlalu. Saya pun akhirnya melupakan si B. Yah begitulah fikirku.

Namun, saat sedang merapikan kamar, saya menemukan diary lama, dan dalam diary itu ternyata saya pernah menuliskan sebuah quote dalam bahasa inggris yang tak saya cantumkan sumbernya. Setelah membaca quote itu, wah....ternyata saya telah menyimpan harta karun dan melupakannya. 

"To forgive is to forget."

Memaafkan berarti melupakan, melupakan sakit hati yang pernah ditorehkan orang lain, seperti Nabi Yusuf a.s memaafkan saudara-saudaranya yang telah membuangnya ke dalam sumur. Memaafkan berarti melupakan, melupakan keinginan untuk membalas / menghukum walaupun sanggup. Memaafkan berarti melupakan, melupakan segala hal berkenaan perbuatan buruk orang tersebut dan tidak lagi menyinggungnya.

Ah....berat sekali yah ternyata "memaafkan" itu. Pantas saja orang pemaaf itu mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dari Sang Maha Kuasa.

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [At Taghabun : 14]

https://id.pinterest.com/pin/449093394067052059/


Memaafkan itu memang berat. Tapi saya ingin melakukannya. Yah, tentu saja melakukannya dengan benar. Kini SAYA MEMAAFKANMU 😊

5 HAL PENYEBAB KERETAKAN RUMAH TANGGA

5 HAL PENYEBAB KERETAKAN RUMAH TANGGA

https://id.pinterest.com/pin/559994534913422781/


Awalnya saya ragu ingin mengangkat judul ini, sebab saya tahu pasti bahwa saya masih dalam proses panjang untuk menjadi istri sekaligus ibu yang ideal bagi suami dan anak, ditambah usia pernikahan yang baru seumur jagung. Namun, itu bukahlah alasan bijak untuk tidak berbagi secuil ilmu yang saya ketahui, ya kan? 😊

Maraknya kasus perceraian di Indonesia menyadarkan saya bahwa kita begitu mudah mengambil keputusan untuk berpisah. Rasa cinta yang melandasi awal pernikahan musnah begitu saja saat topan ujian datang melanda. Apakah karena dari awalnya pondasi pernikahan yang dibangun hanya terbuat dari kesenangan dunia? Ataukan terjadi salah kaprah, menganggap bahwa isi pernikahan itu hanya kebahagiaan?

Menurut saya, pernikahan adalah penyatuan 2 jiwa, dimana proses penyatuan itu tidak segampang menyatukan kopi dan susu (oh, saya jadi haus 😂). Proses penyatuan itu diawali dengan meniadakan diri, alias menghilangkan ke-aku-an, alias mengikis ego pribadi yang dilakukan oleh suami maupun istri. Berat gak? Tentu saja berat gaesss..... makanya pernikahan itu menyempurnakan separuh agama.

Suami dan istri memiliki peran sentral dalam langgengnya sebuah pernikahan. Masing-masing pihak, suami maupun istri, harus saling bertanggung jawab satu sama lain. Oleh sebab itu, keduanya harus saling memiliki ketegaran dan kesabaran yang penuh dalam menghadapi kerasnya kehidupan dunia. Namun sangat disesalkan, banyak yang kalah dan tak sanggup bertahan lantaran sebab yang sepele sehingga mengancam keharmonisan keluarganya.

Menurut saya, ada 5 hal penting yang menyebabkan keretakan rumah tangga, yaitu:
  1. Kurangnya ilmu

Kita seringkali mendapati seorang suami yang memperlakukan istrinya seperti pelayan dan menjadikan dirinya majikan yang wajib dilayani 24 jam. Sang suami entah lupa, pura-pura lupa, atau memang miskin ilmu bahwa istrinya berdasarkan syariat Islam dan undang-undang, tidak wajib menunaikan pekerjaan-pekerjaan domestik (masak, mencuci, dan sejenisnya). Dalam islam, pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan ladang amal dan jalan pengkhidmatan baik untuk istri ataupun suami. Tak hanya suami, kadang kita juga sering menjumpai istri yang memperlakukan suaminya tak lebih dari seorang yang hina dina. Dimatanya, suami hanya sebuah pion yang harus bergerak atas izinnya. Istri yang menghinakan suaminya tentu telah melakukan dosa besar.

Contoh-contoh diatas merupakan salah satu bukti bahwa begitu minimnya ilmu agama tentang hak dan kewajiban suami istri.

      2. Tidak adanya saling pengertian

 

https://detiklife.com/obrolan-percakapan-lucu-suami-istri/


Tidak adanya sikap saling mengerti akan menyebabkan timbulnya pelbagai kesulitan yang menjurus pada pertengkaran. Adapun penyebab tidak adanya saling pengertian bersumber dari pola hidup sebelum menikah (adanya perbedaan selera dan gaya hidup). Kegagalan mengenali kepribadian pasangan walau telah hidup bersama adalah hal yang sangat disesalkan. Andaikan suami maupun istri meniadakah egonya dan saling memahami, persoalan dapat diatasi dengan mudah.


      3. Minimnya kesabaran

Seringkali seseorang sampai hilang kesabarannya dan naik pitam saat menghadapi pertanyaan istri/ suami yang sebenarnya sangat receh. Namun entah mengapa sang suami/istri langsung marah dan berteriak. Hal seperti ini membuktikan bahwa sang suami/istri minim kesabaran (tak dapat mengontrol diri)


      4. Cara pandang yang berbeda

https://www.kompasiana.com/pakcah/551f5b2081331176019df75f/9-manfaat-konflik-suami-isteri


Jika suami dan istri memiliki cara pandang yang berbeda terhadap pernikahan, tentu saja pernikahan tersebut tidak akan berjalan lancar. Penyatuan dua jiwa mustahil terlaksana, dan apa yang menjadi tujuan dari pernikahan akan gagal. Suami adalah nakhoda, maka kapal haruslah berlayar sesuai dengan arahan dari nahkoda. Apabila istri atau dalam perumpamaan ini ia adalah penumpang, maka ia wajib taat. Jika penumpang memiliki tujuan yang berbeda dari sang nahkoda, kapal tersebut bisa karam sebelum sampai tujuan.


     5. Faktor-faktor dari luar
https://www.wajibbaca.com/2017/04/jangan-ucapkan-3-hal-ini-pada-pasangan.html

 

Sebuah pertangkaran dalam keluarga seringkali dipicu oleh sejumlah faktor yang datang dari luar, misalnya, seorang suami yang bekerja di suatu tempat kemudian bertengkar dengan atasan atau rekan kerjanya lantas pulang ke rumah dan melampiaskan kemarahan dan sakit hatinya pada istrinya. Contoh lain, seorang istri yang mudah terhasut oleh tetangganya untuk membeli barang-barang yang tak sesuai dengan kesanggupan ekonomi keluarganya lantas berkeluh kesah pada suaminya yang baru saja pulang kerja.

Seseorang pernah berkata (saya lupa sumbernya 😁), "Sungguh tidak masuk akal apabila seorang suami atau istri lantaran diterjang problema diluar rumah, bersikap mementingkan dirinya sendiri, ketika pulang kerumah, dirinya berusaha menghilangkan kekesalannya dengan cara menumpahkan amarahnya kepada orang orang yang tidak bersalah."


Semoga tulisan ini bermanfaat 😊

 






METODE MONTESSORI : SEBUAH PENGANTAR

[Mama'nya Farzan]

 METODE MONTESSORI : SEBUAH PENGANTAR




Sebagai seorang perempuan yang baru saja diberikan amanah menjadi seorang ibu, banyak kekalutan yang terus mengusik batin. Apa saya akan mampu mendidiknya dengan baik? Apa saya mampu memberikan rasa nyaman dan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembangnya? dan masih banyak lagi pertanyaan berkaitan pola asuh anak.

Begitu banyak kekurangan dan kekeliruan yang saya lakukan dalam merawat anak. Mau bagaimana lagi, ini adalah pengalaman pertama saya (Maaf yah Nak 😢). Namun, setelah mengenal Metode Montessori, saya jadi takjub dan makin merasa tak tahu apa-apa dalam hal parenting.


Setelah membeli buku, googling dan mempelajari metode tersebut, ternyata metode tersebut sangat bagus untuk diterapkan pada anak di bawah lima tahun. Metode ini tak hanya dapat digunakan di sekolah, tapi juga di rumah. Montessori merupakan metode pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, dokter wanita pertama di Italia.

Metode ini menekankan "sensorial explorer" , yaitu melakukan kegiatan yang mendorong anak-anak menggunakan satu atau lebih dari panca indra mereka. Kegiatan tersebut dapat mendukung kemampuan kognitif, motorik, bahasa dan juga interaksi sosial anak.

Pada dasarnya, montessori dan metode pendidikan lainnya sama-sama melibatkan peran anak dan guru/orang tua. Bedanya, pendidikan umum mewajibkan anak menguasai seluruh kurikulum yang sudah ditentukan sementara montessori mengasah kreativitas anak dan melatih kemandiriannya.


Banyak contoh kegiatan montessori yang dapat dilakukan di rumah, tentu saja kegiatan yang sesuai dengan usianya. Sebagai contoh, bermain puzzle. Farzan saat ini sudah bisa menyusun puzzle bentuk dan hewan sesuai temaptnya, serta baru belajar bermain puzzle huruf (Farzan masih perlu diarahkan untuk puzzle huruf karena terlalu banyak yang harus dia susun 😂). Saat Farzan bermain puzzle hewan, dia akan mengambil satu puzzel lalu menunjukkan ke saya dan menyebutkan nama hewannya, kadan juga suaranya. Maka saya akan meresponnya dengan ikut menirukan suara hewan yang dia ambil, ataupun menyanyikan lagu tentang hewan tersebut. Menyenangkan bukan? Selama permainan puzzle tersebut, bukan hanya "sensorial explorer," tapi bonding antara orang tua dan anak juga terpenuhi. 

Saat ini saya sedang menyiapkan DIY menjemur pakaian untuk kegiatan farzan akhir pekan ini. Nanti saya share di postingan berikutnya.

KRITIKAN, PENGHINAAN DAN SAKIT HATI

Kritikan, Penghinaan dan "Sakit Hati"

catatannadhila.wordpress.com


Terkadang, kita lupa perbedaan antara Kritikan dan Penghinaan. Bahkan terkadang kita merasa memberikan kritikan, padahal sesungguhnya itu adalah sebuah penghinaan yang bisa jadi membuat orang lain sakit hati. Maka, apa perbedaan kedua kata tersebut?

id.wikihow.com


Kata guruku:

"Hanya dapat memberi apa yang dipunyainya. Karena syarat kritik dan solusi dasarnya ilmu. Maka kritik dan solusi hanya berasal dari orang berilmu"(AoA)


Yup, Kritikan adalah sebuah tindakan yang bedasarkan pengetahuan, sedangkan penghinaan adalah sebuah tindakan yang berdasarkan kebencian. Kritik itu hanya keluar dari orang-orang berpengetahuan dan memiliki landasan yang jelas, sementara penghinaan hanya keluar dari mulut orang-orang bodoh. 

Mengkritisi orang lain itu butuh ekstra filter loh agar tidak jadi bagian dari orang bodoh. Sebagai contoh, jika hendak mengkritiki sebuah karya tulis, tanyakan pada dirimu terlebih dahulu, "Apakah saya punya keilmuan yang cukup untuk mengkritik karya tersebut"?, "Bisakah saya  mempertanggungjawabkan kritikan tersebut"?.

koleksikartunhd.blogspot.com


Apakah kritikan kita terhadap orang lain bisa berbuah sakit hati? Karena kritik tujuannya bukan kebencian, maka si penerima kritikan harusnya tidak perlu sakit hati. Malah sebaliknya, ia akan berbahagia karena mendapatkan masukan. Apalagi jika kritikan itu disampaikan dengan cara yang sopan.

Bagaimana dengan penghinaan? Karena tujuannya adalah menjatuhkan martabat dan didasari kebencian, bisa jadi yang dihina akan marah dan sakit hati. Tapi jika ia orang yang bijak, dia tentu tahu bahwa penghinaan itu hanya keluar dari mulut orang bodoh dan tak perlu menggubrisnya.

Jika penghinaannya sudah dirasa membawa mudharat besar, solusinya adalah "lawan," bukan dengan penghinaan yah, tapi melalui jalur yang sudah disediakan negara ini. Seperti kata Pram, "Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dan dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia."


Review Buku : Animal Farm - George Orwell

Review Buku : Animal Farm - George Orwell


Beberapa hari yang lalu, saya agak bingung untuk menentukan buku apa yang akan saya review. Bulan ini ada beberapa buku baru yang saya beli secara online, hanya saja buku tersebut cukup tebal untuk saya tamatkan dalam seminggu 😂. Saat melihat ke rak buku, buku dengan sampul kuning ini terus menarik perhatianku. Yup, pilihanku jatuh pada novel Animal Farm karya George Orwell.

Animal Farm merupakan Karya George Orwell yang diterbitkan tahun 1945, dan buku ini pertama kali dicetak ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Bentang pada Januari 2015 dengan 144 halaman. Animal Farm adalah sebuah novel fabel yang sarat dengan kritik politik. Ini bukan sembarang novel, melainkan sebuah novel klasik fenomenal. Sangat jarang sebuah sastra menggabungkan antara fabel dan politik. 

Adalah Si tua Major, si babi putih yang sangat disegani yang memulai pemberontakan dengan pidatonya dihadapan seluruh binatang yang ada di Peternakan Manor. Pidatonya mampu menprovokasi para binatang untuk tidak lagi dijajah bangsa manusia dan harus hidup demi bangsa mereka sendiri.

"Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengonsumsi tanpa menghasilkan. Ia tidak memberi susu, ia tidak bertelur, ia terlalu lemah menarik bajak, ia tidak bisa lari cepat untuk menangkap terwelu. Namun, ia adalah penguasa atas semua binatang. Manusia menyuruh binatang bekerja, manusia mengembalikan seminimal mungkin hanya untuk menjaga supaya binatang tidak kelaparan, sisanya untuk manusia sendiri." 

Sayangnya, sebelum revolusi terjadi, Si tua Major meninggal. Keesokan paginya, Jones -- manusia pemilik peternakan lupa memberi makan dan menelantarkan ternaknya. Para binatang pun akhirnya memutuskan untuk memulai revolusi. Dengan dipimpin oleh dua babi paling cerdas, Snowball dan Napoleon, meeka menyerang dan mengusir Jones dari peternakan. Setelah itu, Peternakan Manor pun berganti nama menjadi "Peternakan Binatang" dan menghilangkan setiap jejak yang ditinggalkan manusia.

Mereka lalu menuliskan 7 perintah - perintah pertanian baru di dinding gudang, salah satunya "Semua binatang setara". Snowball dan Napoleon pun menjadi tokoh yang menetukan keberlangsungan Peternakan Binatang, dan disinilah perpolitikan ala manusia terjadi. Yup, perebutan kekuasaan antara Snowball dan Napoleon berlangsung sengit. Siapakah yang menang? Bagaiman kondisi akhir dari Peternakan Binatang ini? Silahkan baca bukunya 😉


https://emsax27.wordpress.com/2015/04/13/animal-farm/

Menurutku, George Orwell menjadikan tokoh-tokoh dalam bukunya sebagai analogi watak dan posisi manusia dalam sebuah negara. Buku ini menyiratkan bahwa perpolitikan yang diwarnai oleh nafsu kekuasaan itu kejam. Manipulasi, kebohongan, dan fitnah menjadi alat penguasa/petinggi untuk membungkam rakyatnya yang bodoh. Dan lagi-lagi korbannya adalah rakyat itu sendiri.

Jika ditanya apakah buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan, maka jawabannya adalah tentu bisa. Meskipun bernuansa politik, Animal Farm termasuk ringan untuk dibaca. Bahkan, pada tahun 1954, Animal Farm ditayangkan di layar kaca dalam bentuk animasi kartun.

 

Review Buku : The Magic Library – Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken

Review Buku : The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken


Salah satu resolusi saya tahun ini adalah membaca lebih banyak buku, baik itu fiksi maupun nonfiksi. Dan mengawali tahun 2021 ini, The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken menjadi buku pertama yang aku tamatkan di akhir bulan Januari dan baru bisa membuat reviewnya. Untuk rating buku ini, saya beri 5 bintang.  

Karya Jostein Gaarder & Klaus Hagerup ini pertama kali dicetak dalam bahasa indonesia pada Mei 2006 oleh Penerbit Mizan. Di negaranya, Amerika Serikat, buku ini dicetak pertama kali pada tahun 1999. Buku yang saya baca ini merupakan buku Edisi Ketiga, Cetakan XV, Oktober 2020 dan memiliki dua bab. Bab pertama berjudul Buku-Surat dan bab kedua berjudul Perpustakaan. Kisah fiksi buku ini berlatar tahun 1998 dimana surat menyurat menjadi alat komunikasi utama.

Buku ini berkisah tentang 2 saudara sepupu, Nils dan Berit yang tinggal di kota yang berbeda dan memutuskan untuk berkomunikasi menggunakan "buku-surat" yang akan mereka tulisi dan kirimkan di antara mereka. Pada bab pertama "buku-surat" diawali dengan surat dari Nils, yaitu cerita saat Nils membeli sebuah buku yang akan dijadikan buku-surat. Di toko buku itu, dia melihat seorang perempuan aneh yang "ngiler" saat melihat buku. Lebih anehnya lagi, saat Nils hendak membayar buku, perempuan itu mengikuti Nils dan menawarkan diri untuk membayarkan buku tersebut.  Berit pun membalas dan menulis di buku-surat bahwa ia juga melihat perempuan aneh yang sebelumnya pernah mereka lihat saat di Pondok Flatbre dan mengikutinya. Saat mengikuti perempuan itu, Berit menemukan sepucuk surat yang isinya membahas sebuah buku yang sedang ditulis dan akan terbit tahun depan. Dari surat itu, mereka tahu ternyata perempuan aneh itu bernama Bibbi Bokken dan dia adalah seorang Bibliografer. Surat menyurat menggunakan buku-surat pun terus bergulir dan mereka memutuskan mencari tahu siapa sebenarnya Bibbi Bokken, apa yang sedang dia lakukan , apa tujuannya, dan mengapa buku-surat yang mereka tulis menjadi incaran. Apakah mereka sedang terlibat dalam sebuah konspirasi jahat?.

Bagiku, buku ini sangat menarik. Penulis menyuguhkan kita informasi tentang sejarah buku, sejarah percetakan, teori sastra, teori menulis, Klisifikasi Desiman Dewey, dan hal-hal lain seputar buku dengan sangat apik. Informasi - informasi tersebut sangat bermanfaat bagi pembaca awam untuk lebih mengenal seluk beluk perbukuan. Selain informasi tersebut, hal lain yang menurutku sangat sentral adalah penyajian imajinasi anak yang luar biasa liar. Anak-anak yang memiliki imajinasi tinggi perlu diarahkan agar tidak sampai keluar jalur. Tak hanya orang tua, tapi setiap orang dewasa perlu memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berekspresi serta mengapresiasi karya mereka.

Buku ini sangat cocok dijadikan hadiah dan dibaca siapapun untuk memicu kecintaan kita pada dunia literasi. Apalagi minat literasi di Indonesia masih sangat rendah 😞

Bebrapa quote favorit dari buku ini adalah:

"Aku berjalan menyusuri rak-rak perpustakaan. Buku-buku tersebut memunggungiku. Tak seperti manusia yang ingin berjarak denganku, buku-buku itu malah menawarkan diri untuk memperkenalkan diri mereka. Bermeter-meter jajaran buku yang tak akan pernah mampu kubaca. Dan, aku tahu: apa yang ada di sini adalah kehidupan yang merupakan pelengkap kehidupanku, yang menanti untuk dimanfaatkan. Tetapi hari-hari berlalu, dan kesempatan itu tetap tak tergapai-terabaikan. Salah satu buku ini mungkin benar-benar bisa mengubah hidupku. Siapakah aku sebenarnya? Siapakah sebenarnya aku?."                                - Simen Skjonsberg, dalam buku "Kenikmatan yang kejam-Buku tentang rahasia membaca"-
theparisview.com

 

           "Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik."

theguardian.com

"Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang masih hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan "ajaib" bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke sebuah dunia dan membawa kita ke sebuah dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan bertumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini."

kirstenmillerbooks.blogspot.com

"Tiba-tiba aku lapar sekali. Bukan lapar akan makanan, melainkan akan segenap kata-kata yang tersembunyi di rak-rak tersebut. Tapi, aku tahu: seberapa banyak aku membaca seumur hidupku, aku tak akan pernah mampu membaca sepermiliar dari seluruh kalimat yang tertuliskan. Sebab, di dunia ini terdapat begitu banyak kalimat seperti banyaknya bintang di langit sana. Dan, kalimat-kalimat akan selalu bertambah dan akan menjadi semakin banyak sepanjang waktu laksana ruang yang tak pernah berujung. Namun, pada saat itu aku pun tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan bisa memandang sepetak langit. Dan, jika membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan, segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku sendiri menjadi lebih besar."

Blog Baru, Niatan Baru

[mamanyafarzan.blogspot.com

Blog Baru, Niatan Baru

Saat niatan untuk kembali aktif nulis di blog muncul, tentu yang menjadi tempat bertanya dan meminta izin adalah suami. Dan tentu saja Suami memberikan izin 💖. Sebenarnya, sebelum menikah saya sudah punya beberapa blog untuk saya kelolah. Sayangnya blog yang lama temanya gak nyambung dengan tulisan ataupun hal-hal yang ingin saya bagikan saat ini, yang tentu saja beda title beda Blog hehehe.

Memerlukan beberapa hari untuk menentukan tema blog baru ini, sebab niatan awal memulai blog ini adalah "berbagi". Sebagai perempuan dengan peran ganda (Anak, Istri, Ibu, Staff di Kantor), saya ingin berbagi banyak hal dan mencurahkan apapun yang sedang bergelut di pikiran (tentu hal-hal yang bermanfaat saja 😂 ). Dan setelah menimbang sana sini, Judul Blog ini adalah "Mama'nya Farzan." 



Di Makassar, tetangga biasanya manggil "Mama'nya Anu....," atau "Bapak'nya Anu..." jika kita sudah memiliki seorang anak. Dan Sejak 2 tahun lalu, resmilah saya mempunyai nama baru, yaitu "Mama'nya Farzan." Saya pikir nama ini cukup menggambarkan niatan awal dari blog baru saya.

Blog baru, niatan baru..... Bismillah.... Semoga tetap konsisten 😇



My Profile

 ABOUT ME



Hai, perkenalkan nama saya KASMAWATI , pemilik blog mama'nyafarzan. Kalian boleh manggil Kasma, Wati, Kasma_chan, bahkan Mama'nya Farzan juga boleh 😊 

Sehari-hari selain menjadi istri dan ibu, saya juga bekerja sebagai abdi negara (hehehehe....). Eits, jadi blogger itu tak memandang latar belakang loh. Kita bisa melakukan hal-hal yang berbeda, asal  tak menghalangi kita dari tugas utama. 

WHY BLOGGING?

Sebenarnya saya sudah sering nulis di blog jaman muda dulu (eh, sebelum nikah 😆). Dulu sih kebanyakan posting lirik lagu, dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan pendidikan di kampus. Tapi kali ini, saya membuat blog baru dengan tujuan "berbagi" plus sebagai terapi agar saya tetap awet muda.😂 (bagi saya, membaca dan menulis adalah makanan jiwa. Memberikan asupan bagi jiwa tentu akan membuat jiwa kita tetap dalam kondisi prima).

Sekian dulu perkenalannya... Happy reading 😍