Menulislah, karena engkau tidak akan menjaga / merawat / menghafal sampai engkau menulis
METODE MONTESSORI : SEBUAH PENGANTAR

KRITIKAN, PENGHINAAN DAN SAKIT HATI
Kritikan, Penghinaan dan "Sakit Hati"
![]() |
catatannadhila.wordpress.com |
Yup, Kritikan adalah sebuah tindakan yang bedasarkan pengetahuan, sedangkan penghinaan adalah sebuah tindakan yang berdasarkan kebencian. Kritik itu hanya keluar dari orang-orang berpengetahuan dan memiliki landasan yang jelas, sementara penghinaan hanya keluar dari mulut orang-orang bodoh.
Mengkritisi orang lain itu butuh ekstra filter loh agar tidak jadi bagian dari orang bodoh. Sebagai contoh, jika hendak mengkritiki sebuah karya tulis, tanyakan pada dirimu terlebih dahulu, "Apakah saya punya keilmuan yang cukup untuk mengkritik karya tersebut"?, "Bisakah saya mempertanggungjawabkan kritikan tersebut"?.
![]() |
koleksikartunhd.blogspot.com |
Apakah kritikan kita terhadap orang lain bisa berbuah sakit hati? Karena kritik tujuannya bukan kebencian, maka si penerima kritikan harusnya tidak perlu sakit hati. Malah sebaliknya, ia akan berbahagia karena mendapatkan masukan. Apalagi jika kritikan itu disampaikan dengan cara yang sopan.
Bagaimana dengan penghinaan? Karena tujuannya adalah menjatuhkan martabat dan didasari kebencian, bisa jadi yang dihina akan marah dan sakit hati. Tapi jika ia orang yang bijak, dia tentu tahu bahwa penghinaan itu hanya keluar dari mulut orang bodoh dan tak perlu menggubrisnya.
Jika penghinaannya sudah dirasa membawa mudharat besar, solusinya adalah "lawan," bukan dengan penghinaan yah, tapi melalui jalur yang sudah disediakan negara ini. Seperti kata Pram, "Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dan dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia."

Review Buku : Animal Farm - George Orwell
Review Buku : Animal Farm - George Orwell
Beberapa hari yang lalu, saya agak bingung untuk menentukan buku apa yang akan saya review. Bulan ini ada beberapa buku baru yang saya beli secara online, hanya saja buku tersebut cukup tebal untuk saya tamatkan dalam seminggu 😂. Saat melihat ke rak buku, buku dengan sampul kuning ini terus menarik perhatianku. Yup, pilihanku jatuh pada novel Animal Farm karya George Orwell.
Animal Farm merupakan Karya George Orwell yang diterbitkan tahun 1945, dan buku ini pertama kali dicetak ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Bentang pada Januari 2015 dengan 144 halaman. Animal Farm adalah sebuah novel fabel yang sarat dengan kritik politik. Ini bukan sembarang novel, melainkan sebuah novel klasik fenomenal. Sangat jarang sebuah sastra menggabungkan antara fabel dan politik.
Adalah Si tua Major, si babi putih yang sangat disegani yang memulai pemberontakan dengan pidatonya dihadapan seluruh binatang yang ada di Peternakan Manor. Pidatonya mampu menprovokasi para binatang untuk tidak lagi dijajah bangsa manusia dan harus hidup demi bangsa mereka sendiri.
"Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengonsumsi tanpa menghasilkan. Ia tidak memberi susu, ia tidak bertelur, ia terlalu lemah menarik bajak, ia tidak bisa lari cepat untuk menangkap terwelu. Namun, ia adalah penguasa atas semua binatang. Manusia menyuruh binatang bekerja, manusia mengembalikan seminimal mungkin hanya untuk menjaga supaya binatang tidak kelaparan, sisanya untuk manusia sendiri."
Sayangnya, sebelum revolusi terjadi, Si tua Major meninggal. Keesokan paginya, Jones -- manusia pemilik peternakan lupa memberi makan dan menelantarkan ternaknya. Para binatang pun akhirnya memutuskan untuk memulai revolusi. Dengan dipimpin oleh dua babi paling cerdas, Snowball dan Napoleon, meeka menyerang dan mengusir Jones dari peternakan. Setelah itu, Peternakan Manor pun berganti nama menjadi "Peternakan Binatang" dan menghilangkan setiap jejak yang ditinggalkan manusia.
Mereka lalu menuliskan 7 perintah - perintah pertanian baru di dinding gudang, salah satunya "Semua binatang setara". Snowball dan Napoleon pun menjadi tokoh yang menetukan keberlangsungan Peternakan Binatang, dan disinilah perpolitikan ala manusia terjadi. Yup, perebutan kekuasaan antara Snowball dan Napoleon berlangsung sengit. Siapakah yang menang? Bagaiman kondisi akhir dari Peternakan Binatang ini? Silahkan baca bukunya 😉
![]() |
https://emsax27.wordpress.com/2015/04/13/animal-farm/ |
Menurutku, George Orwell menjadikan tokoh-tokoh dalam bukunya sebagai analogi watak dan posisi manusia dalam sebuah negara. Buku ini menyiratkan bahwa perpolitikan yang diwarnai oleh nafsu kekuasaan itu kejam. Manipulasi, kebohongan, dan fitnah menjadi alat penguasa/petinggi untuk membungkam rakyatnya yang bodoh. Dan lagi-lagi korbannya adalah rakyat itu sendiri.
Jika ditanya apakah buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan, maka jawabannya adalah tentu bisa. Meskipun bernuansa politik, Animal Farm termasuk ringan untuk dibaca. Bahkan, pada tahun 1954, Animal Farm ditayangkan di layar kaca dalam bentuk animasi kartun.

Review Buku : The Magic Library – Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Review Buku : The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
![]() |
Salah satu resolusi saya tahun ini adalah membaca lebih banyak buku, baik itu fiksi maupun nonfiksi. Dan mengawali tahun 2021 ini, The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken menjadi buku pertama yang aku tamatkan di akhir bulan Januari dan baru bisa membuat reviewnya. Untuk rating buku ini, saya beri 5 bintang.
Karya Jostein Gaarder & Klaus Hagerup ini pertama kali dicetak dalam bahasa indonesia pada Mei 2006 oleh Penerbit Mizan. Di negaranya, Amerika Serikat, buku ini dicetak pertama kali pada tahun 1999. Buku yang saya baca ini merupakan buku Edisi Ketiga, Cetakan XV, Oktober 2020 dan memiliki dua bab. Bab pertama berjudul Buku-Surat dan bab kedua berjudul Perpustakaan. Kisah fiksi buku ini berlatar tahun 1998 dimana surat menyurat menjadi alat komunikasi utama.
Buku ini berkisah tentang 2 saudara sepupu, Nils dan Berit yang tinggal di kota yang berbeda dan memutuskan untuk berkomunikasi menggunakan "buku-surat" yang akan mereka tulisi dan kirimkan di antara mereka. Pada bab pertama "buku-surat" diawali dengan surat dari Nils, yaitu cerita saat Nils membeli sebuah buku yang akan dijadikan buku-surat. Di toko buku itu, dia melihat seorang perempuan aneh yang "ngiler" saat melihat buku. Lebih anehnya lagi, saat Nils hendak membayar buku, perempuan itu mengikuti Nils dan menawarkan diri untuk membayarkan buku tersebut. Berit pun membalas dan menulis di buku-surat bahwa ia juga melihat perempuan aneh yang sebelumnya pernah mereka lihat saat di Pondok Flatbre dan mengikutinya. Saat mengikuti perempuan itu, Berit menemukan sepucuk surat yang isinya membahas sebuah buku yang sedang ditulis dan akan terbit tahun depan. Dari surat itu, mereka tahu ternyata perempuan aneh itu bernama Bibbi Bokken dan dia adalah seorang Bibliografer. Surat menyurat menggunakan buku-surat pun terus bergulir dan mereka memutuskan mencari tahu siapa sebenarnya Bibbi Bokken, apa yang sedang dia lakukan , apa tujuannya, dan mengapa buku-surat yang mereka tulis menjadi incaran. Apakah mereka sedang terlibat dalam sebuah konspirasi jahat?.
Bagiku, buku ini sangat menarik. Penulis menyuguhkan kita informasi tentang sejarah buku, sejarah percetakan, teori sastra, teori menulis, Klisifikasi Desiman Dewey, dan hal-hal lain seputar buku dengan sangat apik. Informasi - informasi tersebut sangat bermanfaat bagi pembaca awam untuk lebih mengenal seluk beluk perbukuan. Selain informasi tersebut, hal lain yang menurutku sangat sentral adalah penyajian imajinasi anak yang luar biasa liar. Anak-anak yang memiliki imajinasi tinggi perlu diarahkan agar tidak sampai keluar jalur. Tak hanya orang tua, tapi setiap orang dewasa perlu memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berekspresi serta mengapresiasi karya mereka.
Buku ini sangat cocok dijadikan hadiah dan dibaca siapapun untuk memicu kecintaan kita pada dunia literasi. Apalagi minat literasi di Indonesia masih sangat rendah 😞
Bebrapa quote favorit dari buku ini adalah:
"Aku berjalan menyusuri rak-rak perpustakaan. Buku-buku tersebut memunggungiku. Tak seperti manusia yang ingin berjarak denganku, buku-buku itu malah menawarkan diri untuk memperkenalkan diri mereka. Bermeter-meter jajaran buku yang tak akan pernah mampu kubaca. Dan, aku tahu: apa yang ada di sini adalah kehidupan yang merupakan pelengkap kehidupanku, yang menanti untuk dimanfaatkan. Tetapi hari-hari berlalu, dan kesempatan itu tetap tak tergapai-terabaikan. Salah satu buku ini mungkin benar-benar bisa mengubah hidupku. Siapakah aku sebenarnya? Siapakah sebenarnya aku?." - Simen Skjonsberg, dalam buku "Kenikmatan yang kejam-Buku tentang rahasia membaca"-
theparisview.com
"Siapa yang bisa menemukan buku yang tepat, akan berada di tengah-tengah teman terbaik."
![]() |
theguardian.com |
"Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang masih hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan "ajaib" bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke sebuah dunia dan membawa kita ke sebuah dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan bertumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini."
![]() |
kirstenmillerbooks.blogspot.com |
"Tiba-tiba aku lapar sekali. Bukan lapar akan makanan, melainkan akan segenap kata-kata yang tersembunyi di rak-rak tersebut. Tapi, aku tahu: seberapa banyak aku membaca seumur hidupku, aku tak akan pernah mampu membaca sepermiliar dari seluruh kalimat yang tertuliskan. Sebab, di dunia ini terdapat begitu banyak kalimat seperti banyaknya bintang di langit sana. Dan, kalimat-kalimat akan selalu bertambah dan akan menjadi semakin banyak sepanjang waktu laksana ruang yang tak pernah berujung. Namun, pada saat itu aku pun tahu bahwa setiap kali membuka sebuah buku, aku akan bisa memandang sepetak langit. Dan, jika membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan, segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku sendiri menjadi lebih besar."

Blog Baru, Niatan Baru
Blog Baru, Niatan Baru
Saat niatan untuk kembali aktif nulis di blog muncul, tentu yang menjadi tempat bertanya dan meminta izin adalah suami. Dan tentu saja Suami memberikan izin 💖. Sebenarnya, sebelum menikah saya sudah punya beberapa blog untuk saya kelolah. Sayangnya blog yang lama temanya gak nyambung dengan tulisan ataupun hal-hal yang ingin saya bagikan saat ini, yang tentu saja beda title beda Blog hehehe.
Memerlukan beberapa hari untuk menentukan tema blog baru ini, sebab niatan awal memulai blog ini adalah "berbagi". Sebagai perempuan dengan peran ganda (Anak, Istri, Ibu, Staff di Kantor), saya ingin berbagi banyak hal dan mencurahkan apapun yang sedang bergelut di pikiran (tentu hal-hal yang bermanfaat saja 😂 ). Dan setelah menimbang sana sini, Judul Blog ini adalah "Mama'nya Farzan."
Di Makassar, tetangga biasanya manggil "Mama'nya Anu....," atau "Bapak'nya Anu..." jika kita sudah memiliki seorang anak. Dan Sejak 2 tahun lalu, resmilah saya mempunyai nama baru, yaitu "Mama'nya Farzan." Saya pikir nama ini cukup menggambarkan niatan awal dari blog baru saya.
Blog baru, niatan baru..... Bismillah.... Semoga tetap konsisten 😇

My Profile
ABOUT ME
WHY BLOGGING?

-
[Mama'nya Farzan] Review Buku : The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken Salah satu resolusi saya tahun ini adalah membaca...
-
[Mama'nya Farzan] REVIEW BUKU : DUNIA ANNA Untuk review buku kali ini, saya mengubah format tampilan dan menambahkan informasi-informa...